Powered By Blogger

Friday, April 22, 2016

TIPS MEMBEKALI REMAJA MENJELANG BALIGH



Orang tua adalah orang yang paling mengenal siapa dan bagaimana anaknya, apa kebutuhan mereka dan bagaimana memenuhinya. Selain itu, baik dilihat sudut agama maupun dari hukum Negara, orang tua adalah pendidik utama, pertama dan terakhir bagi anak-anaknya yang akan dipertanggung jawabkan kelak. Karena orang tualah yang paling tepat untuk menyampaikan masalah kesehatan reproduksi ini kepada anak-anak mereka.

Kesimpulan:

Kita (orang tua) yang paling tahu tentang anak kita, bukan orang lain.

Mengapa harus Sekarang?
Sering kita berfikir: “Ah, masalah begituan kok dibicarakan kepada anak. Rasanya enggak enak benar. Jangan-jangan nanti kita disangka jorok.Biar sajalah, nanti kan dia juga tahu sendiri” Pemikiran diatas sudah tidak cocok dengan apa yang terjadi disekitar kita.
Ada dua alasan mengapa kita harus mempersiapkan anak kita menjelang masa balighnya atau masa pubertas/masa peralihan dimana mereka sedang menjalani perubahan dari anak menjadi seorang dewasa dan mencapai kematangan seksual sehingga mampu memiliki anak, yaitu:

Pertama: Arus informasi tentang seks yang sangat deras dan menarik
1.                  Melalui tontonan
Sadar atau tidak, kini setiap hari anak-anak kita belajar tentang seks melalui tayangan yang mereka tonton di televisi, video dan bioskop. Ditelevisi misalnya, seks dikemas sangata halus dan menarik dalam cerita; sinetron, telenovela, film cerita, klip musik dan beragam acara lainnya bahkan dalam film kartun. Dalam penelitian terhadap para remaja, mereka mengatakan bahwa mereka langsung menyaksikan acara-acara tersebut. Padahal itu masuk akal. Perhatikanlah pakaian yang dikenakan para pemai artis semakin ketat dan terbuka. Bukankah hanya dada atau paha yang nampak, tapi juga mempertontonkan keindahan pusar dan bagian bawah pinggul. Bahkan penyanyi cilik pun berpakaian serupa.
2.                  Melalui media cetak
Selain lewat tontonan, anak-anak kita dihadapkan pula pada gambar-gambar seronok dan berita-berita di media cetak yang dapat dilihat dan dibaca dengan mudah.
3.                  Melalui Teman dan sumber lain
Anak-anak remaja cenderung lebih percaya pada teman-teman mereka dari pada orang tua. Mereka dapat memperoleh informasi apa saja yang belum tentu semuanya benar, melalui teman-teman ataupun sumber lain.

Kesimpulan:

Setiaq hari anak kita menyaksikan adegan seks dimana-mana, maka semua itu menjadi sesuatu yang biasa, bahkan mendorong mereka untuk mencoba. Maka jangan pernah berfikir menunda untuk berbicara dengan mereka.

Kedua; Persiapan menjelang baligh

Bukan hanya dinegeri kita, di negeri yang sudah maju pun umumnya masyarakat menganggap bahwa seks atau reproduksi sehat merupakan masalah yang “tidak pantas” atau tabu untuk dibicarakan terbuka, terutama dengan anak-anak.
Hal ini disebabkan karena kebanyakan orang tua:
a.                   Merasa malu dan tidak tega
b.                  Kurang berani atau tidak kuat hati
c.                   Tidak tahu bagaimana memulai atau menjelaskannya.

Oleh sebab itu pada umumnya orang tua menunggu sampai anaknya baligh, terutama untuk anak perempuan Sementara anak laki-laki umumnya banyak terabaikan karena balighnya tidak tampak kebiasaan ini tidak ada kebijaksanaan di pertahankan, karena:
1.                  Masa baligh pada anak-anak berbeda, tergantung kondisi fisik dan hal-hal yang lain dalam tubuh dan lingkungan mereka. Umumnya anak perempuan muali baligh: umur 9 sampai 14 tahun sedangklan anak laki-laki 10-14 tahun.
2.                  Apabila anak sudah baligh, khususnya bagi yang beragama islam, ada keharusan hokum mulaiberlaku begitu anak tersebut baligh, yaitu:
o        Mereka dianggap sudah dewasa dan muali bertanggung jawab terhadap segala niat dan perbuatan yang mereka lakukan.
o        Mereka harus melakukan mandi wajib setelah mereka mengalami mimpi basah atau setelah menstruasi.
o        Kewajiban mengganti puasa bagi perempuan karena tidak bisa berpuasa selama bulan Ramadhan.
Karena waktu baligh tersebut tidak pasti, sementara banyak hal harus dipersiapkan bagi anak, maka adalah tidak mungkin persiapan tersebut dilakukan sarta merta. Apalagi saat ketahuan anak mulai baligh.

Hal ini terutama harus diperhatikan bagi anak laki laki yang balighnya tidak kasat mata.
3.                  Karena anak dihadapkan pada informasi seks setiap hari maka mereka membutuhkan informasi yang menjelaskan dengan benar tentang segala sesuatu mengenai secara harian pula . Kita tak bisa menunda informasi yang akan kita berikan tersebut menjadi minggu depan apalagi bulan depan!

Bila kita tak memenuhi kebutuhannya, maka mereka akan mencari keterangan itu di luar rumah dari sumber lain, seperti majalah, buku, tabloid, film, video atau sumber yang sejenisnya.
Ingin Bicara Tidak Tahu Caranya
Persoalan baligh merupakan persoalan alamiah. Maksudnya, masalah-masalah yang terjadi pada masa itu terjadi pada setiap orang di dunia ini, termasuk kita. Pada dasarnya, setiap manusia mampu melaluinya meski tanpa bantuan orang lain, karena semuanya ini adalah skenario Tuhan Yang Maha Esa. Tapi sudah barang tentu kita ingin melakukan yang terbaik untuk anak remaja kita. Kita tidak mau mereka bingung sendiri dan melakukan kesalahan yang fatal karena kurangnya bimbingan dalam melalui masa baligh ini.

Tetapi pada kenyataannya , keinginan kita untuk membicarakan hal ini dengan anak sulit untuk dilaksanakan Untuk ltu, sebagai orang tua kita perlu mempersiapkan diri sehingga memiliki kepercayaan diri dalam menghadapi anak. Berikut ini beberapa langkah yang disarankan:

1.                  Kesadaran akan kewajiban yang besar
Pelaksanaan tanggung jawab ini akan menjadi mudah bila kita merasakan besarnya kewajiban yang kita pikul dalam mendidik anak. Kita harus mempertanggung jawabkan tentang pengasuhan anak tersebut kelak dihadapannya.
2.                  Tumbuhkan kepercayaan diri
Sebagai orang tua kita adalah orang yang terbaik untuk menjadi guru bagi anak-anak kita. Mengapa? Karena kitalah yang paling tahu tentang segala sesuatu mengenai anak kita dibandingkan dengan siapapun di dunia ini. Termasuk, kapan waktu yang tepat untuk menyampaikan informasi informasi mengenai baligh kepada mereka.
Selain itu, sebagai orang tua kita melaksanakannya dengan rasa kasih sayang yang dalam, karena anak kita, adalah buah hati kita. Keberhasilannya adalah kebahagiaan kita, kegagalannya adalah kegetiran kita.
3.                  Mengatasi pamikiran bahwa saks itu tabu, sehingga tidak pantas dibicarakan

Banyak dari kita yang masih percaya bahwa seks itu sesuatu yang tabu atau pantang dan tidak pantas dibicarakan dengan anak, sehingga kita merasa saru (tidak pantas) tidak tega untuk membicarakannya dengan anak anak kita. Akibatnya kita mengharapkan anak mendapatkannya dari sekolah, teman atau lingkungan pergaulan lainnya.
Bahkan sementara orang masih memiliki pandangan bahwa haid itu merupakan kutukan atau jika anak laki-laki mengalami ereksi ( kemaluannya menegang) itu memalukan.

Mengapa kita harus berani menganggap bahwa Seks bukanlah hal yang tabu ?
Pada kenyataannya seks termasuk kebutuhan dasar yang harus dipenuhi dan merupakan bagian yang paling penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Semua kita tahu bahwa kalau ada yang tidak beres dalam kehidupan seks kita, maka seluruh segi kehidupan akan terpengaruh. Nah, mengapa kita tidak menjelaskan kepada anak kita hal-hal yang sepantasnya mereka ketahui supaya mereka tidak mempunyai masalah dan dapat memenuhi hajat hidup yang sangat penting tersebut dengan cara yang benar? Bagi yang beragama Islam, dalam Al-Our'an masalah seks ini dijelaskan dengan baik. Hadist Rasulullah Muhammad SAW, juga membahas masalah seks ini dengan rinci.
Tetapi karena uraian dalam al Our'an dan hadist itu bahasanya tidak mudah untuk dipahami oleh anak-anak, maka memang diperlukan bantuan kita sebagai orang tua menjelaskannya.
Sekarang tinggal kesanggupan kita menyampaikan informasi bagaimana perubahan-perubahan yang terjadi pada masa baligh ini merupakan perkembangan yang biasa terjadi pada setiap orang yang sehat dan normal. Jika orang tua bisa meyakinkan kepada anak bahwa perubahan yang dialaminya tersebut merupakan pongalaman yang menakjubkan dan proses menjadi dewasa maka anakpun akan bisa menikmatinya.
Terbukalah pada anak tentang perasaan malu yang kita alami. Jangan ragu mengakui kepada anak bahwa kita sebetulnya tidak enak membicarakan masalah baligh dengan anak, tapi selaku orangtua kewajiban ini harus dilakukan. Anak akan menghargai dan menghormati kejujuran kita.

Contoh:

“Ngg... Sebenarnya ini sulit bagi ibu atau bapak untuk bicara padamu. Ngg...anu, tapi karena ini kewajiban bagi bapak atau ibu ya ... jadi haruslah ibu atau bapak sampaikan Hm yah.. berat juga ya... karena anu sih, karena nenek tidak pernah bicara masalah ini sewaktu ibu remaja dulu. Tapi, baikiah. Ehmm... lbu pikir ini masalah penting yang harus dibicarakan dengan kamu.”
4.                  Bangun dan miliki hubungan yang hangat
Hubungan yang hangat dan bersahabat tak mungkin didapatkan dengan serta merta. Hubungan ini harus dibina sejak anak kecil, dengan selalu belajar menjadi pendengar yang baik dan tiap kali berusaha untuk memahami perasaan anak. (Untuk lebih jelasnya lihat buklet no 2)

Selain itu perlu kita perhatikan bahwa sesungguhnya pengasuhan anak dapat dibagi ke dalam 3 tahapan:
>Tahap 7 tahun pertama adalah anak yang suka bermain, kalaupun dididik melalui permainan.
>Tahap 7 tahun kedua, didik dalam posisi sebagai teman
>Tahap 7 tahun ketiga pendidikan tetap bedangsung tetapi dalam bentuk hubungan sama sama  
  orang dewasa.
Maka dalam bersikap, kita harus memperhatikan usia dan kemampuan berfikir anak. Kita harus memperlakukan mereka dengan hormat dan respek, baru mereka belajar untuk memperlakukan kita secara sama pula.

5.                  Kuasai pengetahuannya.
Kita tidak perlu sekolah di Perguruan Tinggi untuk dapat menjelaskan masalah baligh. Bukankah semua kita mengalaminya?. Hanya saja sesuai dengan tantangan zaman, kita perlu sedikit meningkatkan pengetahuan tentang hal ini agar dapat percaya diri dalam menjelaskan kepada anak dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti.
Untuk itu ikutilah keterangan dihalaman lebih lanjut tentang “Apa itu masa pubertas?”

6.                  Gunakan kesempatan emas untuk memulai pembicaraan
Pembicaraan masalah baligh bukan pembicaraan yang selesai dalam satu hari. Anak membutuhkan berbagai informasi yang diberikan pada waktu yang berlainan. Anak-anak biasanya mudah lupa dan mereka membutuhkan bimbingan untuk bisa mengingat kembali apa yang telah dibicarakan.

Salah satu cara agar dapat berkesan secara mendalam pada anak adalah dengan mencoba menenun pembicaraan dalam kejadian sehari-hari.
Misalnya, jika anak laki-laki atau perempuan menemukan pembalut wanita dan mereka bertanya tentang itu, maka kejadian tersebut merupakan kesempatan-kesempatan emas untuk manjelaskan masalah haid dengan memberikan keterangan sebagai berikut :
“Satiap wanita mangeluarkan darah kotor setiap bulannya. Dan agar tidak berantakan maka harus menggunakan pembalut.”
Dalam hidup sehari-hari sebenarnya kita seriang sekali mendapakan kesempatan yang disebut kesempatan emas seperti di atas.

Berikut ini kita perhatikan beberapa contoh kesempatan emas yang lain:
Anak dan orang tua bersama mengunjungi anak yang dikhitan. Pergunakanlah untuk menjelaskan mengapa laki-laki sebaiknya dikhitan (Khitan adalah pemotongan bagian ujung dari Penis laki laki, agar sisa-sisa kotoran ketika buang air kecil tidak menumpuk. sehingga akan menimbulkan sakit atau infeksi.)
Jika kita sedang berjalan-jalan dengan anak dan melihat anjing sedang ereksi, lalu anak bertanya. Berikan jawaban sederhana bahwa itu namanya ereksi. Hal yang sama juga terjadi pada manusia misalnya ketika kandung kemihnya penuh mau pipis atau kalau ia mellhat gambar atau kejadian yang merangsang nafsunya. Ketika kita dan anak melihat binatang bersenggama, jelaskan
“Itu binatang sedang kawin. Kalau manusia tidak bisa sembarangan seperti itu. Manusia kalau kawin ada hukumnya, yailu harus ada izin orangtua, ada syarat syaratnya, karena kawin itu adalah sesuatu yang disuruh Allah dan harus suci, kalau tidak maka itu disebut dosa .
Jika di kendaraan umum, kita melihat seorang ibu yang menyusukan bayinya.
Gunakan kesempatan ini untuk menjelaskan fungsi “buah dada” dalam memberikan susu kepada adik bayi.
Seperti namanya, kesempatan emas memang tidak bolah kita biarkan berlalu begitu saja. Jaga dan manfaatkan sebaik-baiknya. Sisanya keterangan yang kita berikan tidak gampang dilupakan anak.
Kesempatan emas juga bisa dengan sengaja diciptakan diberbagai kesempatan. Misalnya, ketika membantu anak mencuci rambutnya. Sambil menaruh sampo dirambutnya kita mengatakan :

“Oh rambutmu sekarang jadi tebal ya. Kalau pake shampoo begini aduh harumnya. Dulu waktu kamu baru lahir, rambutmu ikal tapi tipis sekali. Waktu bapak dan ibu memutuskan untuk mencukunnu, kami bilang wah nanti ini rambut bisa tumbuh lebat tidak ya, apa tipis juga seperti ini. Eh tahu tahunya rambutmu tumbuh lebat, hitam dan bagus soperti ini.

Makin besar seseorang rambut-rambut tumbuh pada beberapa bagian tubuh. Laki laki akan tumbuh kumisnya, janggotnya dan juga tumbuh rambut didada, diketiak dan dakat tempat pipis. Kalau perempuan enggak tumbuh kumis dan jenggot tapi juga tumbuh di ketiak dan di tempat pipis.
Rambut-rambut yang tumbuh di tempat-tempat tersebut juga perlu dibersihkan seperti rambut dikepalamu ini, dipotong sekurang-kurangnya sebulan atau empat puluh harii sekali!”
7.                  Gunakan pelajaran agama
Kita tidak harus susah-susah menerangkan ini dan itunya kepada remaja. Kita hanya berperan sebagai pemandu saja. Setiap pertanyaan dari remaja selalu dikaitkan dengan pelajaran sekolah khususnya pelajaran agama.
Contoh:

Misalkan suatu hari, remaja bertanya tentang persoalan baligh. Kita dapat membuka diskusi itu dengan menanyakan, menurut Pak Guru Agama, apa yang tarjadi jika seorang anak sudah baligh? Biarkan anak menjawab atau menerangkan. Tugas kita selanjutnya adalah mengarahkan pemahaman si anak kalau-kalau ada yang keliru.

Kesimpulan
1.                  Dengan menyadari besarnya tanggung jawab kita memiliki selaku orangtua, maka akan tumbuh kepercayaan diri, bahwa kita sanggup mengajarkan sendiri masalah persiapan baligh ini pada anak kita.
2.                  Seks adalah sesuatu yang penting dan pada hakikatnya adalah sesuatu yang tabu, karnanya harus dibicarakan secara terbuka dengan mempertimbangkan usia dan kemampuan anak.
3.                  Penjelasan akan mudah diberikan dengan mudah aman dan nyaman bila kita:
>Memupuk hubungan yang hangat dengan anak
>Menguasai pengetahuan tentang pra baligh atau reproduksi sehat ini.
>Mencoba setiap kesempatan emas yang muncul dan menjadikan pelajaran agama
  sebagai rujukan.
Kiat-kiat berbicara Dengan Anak
Adalah wajar kalau kita ragu-ragu dalam menerangkan masaalah baligh pada remaja. Tapi berusahalah tenang dan yakin dengan apa yang dibicarakan. Berikan kesan kepada anak bahwa kita terbuka membicarakan apa saja yang berhubungan dengan masalah baligh. Dan anak bisa menanyakan kepada kita dengan rasa nyaman dan tanpa rasa sungkan.
Untuk itu marilah kita perhatikan beberpa saran di bawah ini:
·                     Bersikaplah sama dalam mengajarkan masalah seksualitas atau reproduksi sehat seperti   
            halnya kita mengajarkan bahasa, matematika dan sopan santun.
·                     Gunakan nada suara yang tenang dan meyakinkan dengan mimik tidak tegang atau malu.
·                     Gunakanlah sumber-sumber lain seperti, buku-buku, film, pelajaran sekolah.
·                     Bila perlu minta bantuan saudara dekat seperti nenek, tante atau bisa juga guru dan teman sebaya. Tetapi orang-orang tersebut diminta untuk melengkapi penjelasan yang sudah kita berikan kepada anak dan hendaknya dipersiapkan lebih dahulu.

Mengenal Masalah Baligh
Munculnya masa pubertas tidak ditentukan oleh usia anak tapi lebih di tandai adanya perubahan badan dan perasaan yang muncul selama beberapa tahun sebelum masa baligh datang. Proses yang terjadi tidak sam dan sangat khas pada setiap anak.
Tanda-tanda fisik pertama dari anak perempuan muncul antara usia 9 tahun sampai 13 tahun. Sedang anak laki-laki mulai usia 10 sampai 14 tahun. Tapi tidak ada yang bisa memastikan bahwa pada usia 15 tahun anak perempuan sudah tumbuh bulu ketiaknya, atau anak laki-laki sudah tumbuh jenggot saat berusia 17 tahun. Ada anak yang mengalami perubahan fisik lebih awal dan ada yang lebih lambat

Pentingnya Pesiapan Menghadapi Masa Baligh
Karena ketidak pastian kapan seorang anak akan baligh, sementara arus informasi mengenai seks menyerbu anak-anak setiap hari, maka persiapan yang ditakukan sebaiknya sedini mungkin. Kita tidak boleh menunggu sampai tanda-tanda fisiknya nampak
Pada masa ini, orang tua bertanggung jawab mrnjelaskan masalah-masalah baligh yang penting ini kepada anak-anak, terutama untuk memberikan:
·                     Dasar bagi anak untuk mengetahui tanggung jawabnya sebagai seorang yang akan dewasa
·                     dasar-dasar untuk memilih, menentukan atau mampu mengambil keputusan tentang sesuatu
            itu baik atau buruk, benar atau salah, tepat atau tidak bagi dirinya, keluarganya dan
            agamanya.
·                     mempunyai kesadaran terhadap terjadinya gejala fisik yang berhubungan dengan baligh
·                     pemahaman tentang kehidupan seksual termasuk kewajiban agama dan beban hukum
Tahapan pendidikan seksual atau reproduksi sehat yang merupakan tanggung jawab orang tua dapat dibagi menjadi beberapa tahap seperti berikut ini

Tahap pertama, usia 7 - 10 tahun
Kalau usia baligh seperti disebutkan di atas, maka usia pra baligh adalah 7 - 1 0 tahun. Masa ini adalah masa yang paling panting. Itulah sebabnya tahap usia ini disebut juga sebagai tahapan usia kritis. Ditahap ini lah segala dasar harus diletakkan dengan cermat dan penuh kesadaran.

Sayangnya banyak orang tua kurang menyadari hal ini sehingga:
·                     Menganggap remeh anak-anak dalam kelompok usia ini seperti halnya anak-anak berusia 4 -  
            5 tahun. Seolah-olah belum pantas dibekali apa-apa .
·                     Berfikir bahwa persiapan boleh ditunda, dilakukan nanti-nanti saja .
Pentingnya membekali anak pada usia pra baligh ini merupakan perbedaan yang paling mendasar antara masyarakat kita dengan masyarakat di negara barat. Mengapa disana persiapan pra baligh ini tidak diperlukan? karena baligh tidak berkaitan dengan konsekuensi hukum yang berlaku terhadap seseorang yang sudah baligh seperti halnya dalam masyarakat kita.
Karena informasi yang diberikan hanya di tekankan pada berbagai maam akibat yang mungkin terjadi dan akan memungkinkan anak terutama dari segi kesehatannya, bila mereka tak mamapu mengontrol dorongan-dorongan seksual mereka. Informasi-informasi tersebut disampaikan pada saat anak telah secara seksual aktif (sudah baligh).

Kesimpulan:
·                     Anak perlu kesempatan lebih awal sebelum mereka secara seksual, aktif
·                     Persiapan tersebut harus disampaikan dalam knteks agama dan budaya kita karena aada  
            konsekuensi hukum agama bagi anak yang ahrus dijalaninya apa bila ia sudah baligh.


Persiapan-Persiapan Yang Harus Dilakukan Menjelang Baligh

Beberapa persiapan perlu dilakukan pada tehap usia kritis ini agar anak-anak memperoleh:
·                     Pendidikan yang baik dan tepat
·                     Dijauhkan dari lingkungan yang penuh dengan kerusakan dan penyimpangan
·                     Diarahkan menuju kebaikan
Persiapan-persiapan yang yang perlu dilakukan tersebut adalah sebagal berikut:
1.                  Persiapan yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perubaban fisik

Kita harus secara terbuka membicarakan dengan anak bahwa anak akan mengalami perubahan-perubahan pada fisiknya dan akibat yang akan ditimbulkannya

a.                   Pertumbuhan fisik pada anak perempuan
Perubahan yang terjadi pada anak perempuan umumnya berlangsung lebih cepat dari pada laki-laki. Perubahan-perubahan tersebut anatara lain adalah sebagai berikut:
§     Tinggi dan berat badan bertambah tinggi badan bertambah kurang lebih 7,5  
            cm. Kaki dan tangan tampak tidak sesuai dengan ukurannya karena  
            percepatan berkembangnya lebih cepat dibandingkan tubuh lainnya.
§     Paha dan pinggul membesar
§     Payudara mulai berkembang (katakan kepada putri anda bahwa biasanya
              salah satu payudara akan lebih cepat tumbuhnya dibanding yang lainnya)
§     Tumbuh rambut di ketiak dan di sekitar alat kelamin
§     Kulit menjadi lebih tebal, lebih berminyak dan lebih berlemak serta keringat  
             lebih banyak (jadikan kesempatan ini untuk mangajarkan anak lebih bersih)
§     Akhirnya, kurang lebih 2,5 tahun setelah payudara tumbuh maka biasanya  
            anak gadis akan mendapatkan haid yang pertama
Dengan pertumbuhan badan tersebut maka kita jelaskan pada anak-anak perempuan bahwa mereka :
§     Harus menutup bagian badan seperti paha, dada dengan semestinya.
              Sampaikan pada anak sebuah perumpamaan tentang tubuh wanita bahwa:
             tubuh wanita itu indah dan sangat berharga terutama bagi ayah ibu dan  
             keluarga. Barang yang indah dan berharga hanya pantas dan mampu
             dimiliki oleh lingkungan yang tertentu dan dibungkus dengan rapih.
              Berbeda dengan barang murah, dibungkus sembarangan dan bisa dimiliki
            siapa saja .
§     Duduk tidak sembarangan.
§     Tidak tidur-tiduran didepan anggota keluarga laki laki lainnya.
Nama Tamu Itu, HAID
Haid adalah masalah besar dan kadang menakutkan bagi anak gadis kita. Apalagi dia tidak pernah mendapatkan informasi yang benar sebelumnya. Jangan heran kalau suatu hari, tiba-tiba anak gadis kita murung, malu dan serba salah.
Yang jelas perasaannya sedang terguncang. Untuk itu usahakanlah sebelum anak gadis kita mendapatkan haid yang pertama, dia sudah memahami apa yang terjadi dengan tubuh wanita setiap bulan.

Mulailah dengan mengatakan bahwa:
§     Haid itu pemberian Sang Pencipta. Haid hanya dialami oleh wanita.
§     Haid atau rnenstruasi itu adalah darah yang keluar setiap bulan selama baberapa hari. Beberapa tahun lagi mungkin kamu akan mengalaminya.

lbu tidak mau kamu ketakutan ketika kamu melihat darah di celana dalammu. Darah yang keluar ini menunjukkan bahwa kamu adalah perempuan yang sehat.
§     Haid rmnunjukkan bahwa anak perempuan kita telah menjadi wanita dewasa. Artinya, hukum-hukum agama sudah wajib dilaksanakan. Jika ditinggalkan mendapat dosa.
§     Kita tidak usah sungkan menunjukkan pembalut wanita. Jelaskan bahwa pembalut ini akan menyerap semua darah yang keluar setiap saat. Gunakan diri kita sebagai model/contoh (atau untuk Bapak gunakan contoh wanita-wanita dewasa secara umum). Ibu juga mengeluarkan darah setiap bulan selama empat sampai lima hari. Ibu juga pakai pembalut ini dengan cara ditempetkan di celana dalam. Darah akan diserap pembalut karena itu pembalut harus sering diganti, karena bila sudah kotor dan mengganggu
§     Setelah selesai haid ada kewajiban lain yang harus dilakukan anak akan bisa melakukan perintah yang Maha Kuasa (misalnya salat) yaitu mandi janabah (mandi junub).
Bagaimana kalau semua informasi sudah diketahui melalui teman-temannya atau lewat pelajaran sekolah? Tidak apa-apa. Namun sebagai orang tua, kita wajib menyampaikan tentang informasi ini.



Kesimpulan:
Perubahan tubuh pada anak gadis dan apa yang dirasakan dan apa yang akan dialaminya harus kita bicarakan dengan terbuka sehingga anak siap menghadapinya.
Haid bukanlah kutukan tapi salah atu bentuk tanda-tanda kekuasaan dan kecintaan Tuhan kepada manusia.
Pertumbuhan fisik pada anak laki-laki
Tanda awal baligh anak laki-laki berjalan seiring dengan perubahan fisik yang lambat tapi pasti. Perubahan ini memepengaruhi ukuran dan penampilan mereka bicarakan kepada putra bapak dan ibu perubahan-perubahan yang harus diketahui, diantaranya:
§     Pertumbuhan fisik dari segi ukuran dan berat akan terjadi dengan cepat sehingga anak akan kelihatan janggal/kikuk. Misalnya tangannya kelihatan kepanjangan kalau dibanding badannya atau kakinya kelihatan tidak seimbang dengan badannya. Anak juga harus diberitahu bahwa ada anak yang tumbuhnya cepat dan lebih awal, ada juga yang terlambat dan lambat kecepatannya. Keduanya biasa terjadi pada setiap orang.
§     Daria. Payudara anak laki-laki biasanya agak membesar (ototnya) dan terasa lembek. Jelaskan bahwa hal itu hanya sementara.
§     Kulit. Selama proses baligh, jerawat mulai keluar di muka dan kadang di punggun. Bagi kurang lebih 70% anak laki-laki, berdasarkan hasil penelitian. jerawat menjadi masalah besar. Remaja yang sedang punya perhatian khusus pada penampliannya akan merasa terganggu dengan jerawat. Bahkan ada yang sampai rendah diri gara-gara jerawat. Oleh karena itu orang tua perlu membedakan gahan seperfi misalnya sedng-sedng rriencuci muka, jika ada jerawat harus dirawat sehingga wajah tidak rusak.
§     Suara. Suara anak laki-laki akan terdengar selama masa baligh dan pada masa perubahan suaranya akan kedengaran seperti bunyi letusan decitan (suara yang nadanya naik turun). Terangkan pada anak bahwa dia tidak perlu malu jika hal itu terjadi.
§     Rambut tumbuh. Beritahu anak bahwa diriaerah kemaluan, diketiak, di daria dan diwajahnya akan tumbuh rambut.
§     Keringat. Anak-anak remaja akan lebih berkeringat dan menimbulkan bau badan yang kurang sedap. Sebelum ini terjadi, jelaskan dan ajarkan anak untuk memilih hidup yang lebih sehat. Kenalkan cara-cara membersihkan diri dan juga memakai minyak wangi atau deodoran untuk mangurangi bau badan.
§     Alat kelamin. Sejalan dengan perkembangan fisiknya maka alat kelamin (seksualitas) anak juga ikut berkembang. Mula-mula buah pelir akan membesar dan akhirnya penis akan membesar ukurannya. Kalau terangsang akan mengeluarkan sperma.
Dengan pertumbuhan badan tersebut maka kita jelaskan pada anak-anak laki-laki bahwa mereka:
§     Sebaiknya tidak menggunakan celana pendek, minimal sebatas lutut. Karena aurat buat laki-laki adalah dari pusar sampai lutut.
§     Tidak, dan jangan sering telanjang badan. Pakailah baju singlet atau kaus.



Kesimpulan

Perubahan-prubahan yang terjadi dengan anak laki-laki harus kita bicarakan secara terbuka, dan jangan kaget dan jangan melakukan tindakan buru-buru ketika melihat anakremaja kita bertingkah laku aneh sebagai reaksi mereka terhadap perubahan yang terjadi.

Semua itua dalah perubahan dan pertumbuhan normal.
Jangan Sampai Lupa tentang Mimpi Basah
Satu tahun setelah tanda-tanda ini muncul, anak laki-laki sudah mampu menghasilkan dan mengeluarkan sperma. Hal ini biasanya terjadi saat anak mengalami mimpi basah.

Ingatkan pada anak hal ini akan terjadi padanya. Biasanya anak akan merasa kaget dengan informasi ini. Tapi mudah-mudahan dia akan merasa lega karena ia bisa berbicara tanpa rasa malu dan takut dengan orang tuanya tentang perubahan-perubahan pada dirinya.

Jelaskan kepada putra bapak dan ibu bahwa:
§     Bila mereka bermimpi misaLnya bercumbu dengan anak perempuan seperti yang tampak difilm, sehingga ia memancarkankan cairan kuning dan kental setelahnya, itu adalah sesuatu yang biasa dan normal.
§     Air yang keluar tersebut disebut mani/sperma.
§     Setelah anak mampu menghasilkan dan mengeluarkan sperma berarti anak telah menjadi lelaki dewasa. Dan anak harus mandi besar (mandi untuk mensucikan diri) agar anak bisa menjalankan perintah Yang Maha Esa.
§     Mintalah anak menceritakan jika anak sudah mengalaminya
§     Ajarkan dan langsung praktekan tata cara mandi besar kepada anak
Kesimpulan

Apabila kita sungguh-sungguh menjalankan pendidikan ini, maka kita terhindar dari memiliki anak laki-laki dan perempuan yang bertahun-tahun berada dalam keadaan yang tidak suci. Hanya karena mereka tidak tahu tentang hukum yang datang dengan kedewasaan/baligh bagi mereka.
2.                  Persiapan Yang berkaitan dengan masalah kejiwaan dan sopan santun

Seiring dengan perubahan fisik tersebut akan terjadi perubahan kejiwaan dimana anak-anak merasa:
o        mudah tidak puas dengan keadaan dirinya (kurang cantik, kurang tampan, hidung kurang mancung, badan kurang tinggi dsbnya)
o        Cenderung ingin menampakkan diri lebih cantik atau lebih tampan
o        Tertarik pada lawan jenis, walaupun malu-malu. Suka ngumpl dengan teman-teman.
o        Cenderung memiliki pendapat sendiri sehingga sering berbantahan dengan orang tua.
Anak sebaiknya dibantu untuk mengenali dan menerima dirinya dan juga mengajarkannya masalah sopan santun :
o        Membantu anak untuk mengenali kelebihan dan kekurangan dirinya.
o        Membantu anak untuk mensyukuri apa yang dia peroleh, karena tidak ada orang bisa menentukan untuk lahir seperti bintang film dan semuanya sempuma. Apa yang dimilikinya sekarang adalah yang terbaik bagi dirinya.
o        Membantu anak untuk tidak berfikir tentang kekurangan dirinya tetapi justru meningkatkan kelebihan yang dimilikinya.
o        Dalam bergaul baik di dalam keluarga maupun di luar rumah hendaknya bicara sopan, tidak menggunakan kata-kata yang kasar atau menyinggung mesalah seks secara terbuka.
o        Bila ingin masuk kamar orang tua meminta izin terlebih dahulu dengan mengetuk pintu (bila tidak ada pintu, ya bersuara saja mengatakan ingin masuk). Terutama saat sebelum subuh, setelah lohor dan sesudah isya. Semua ini dilakukan untuk menghindarkan anak dari melihat hal-hal yang dikerjakan orang tuanya di dalam kamar, yang tidak sepatutnya dia lihat.
o        Ajak anak untuk belajar menjaga pandangan. Sebaiknya dia menghindari hal-hal yang menimbulkan gairah dan bisa merangsang nafsu seksualnya baik memandang perernpuan atau laki-laki yang bukan muhrimnya maupun gambar-garnbar yang tidak senonoh dari acara tivi, film, buku, poster dan sebagainya.
Mengenai menjaga atau menahan pandangan ini memang terasa aneh dan tidak lazim lagi sekarang ini, karena sudah lama ditinggalkan dan tidak dilaksanakan lagi dalam pendidikan anak. Pengabaian hal ini antara lain yang menyebabkan turunnya nilai-nilai moral di kalangan masyarakat kita khususnya para remaja-remaja kita, yang telah membuat mereka terlalu bebas.

Kesimpulan

Berikan contoh kepada anak-anak bicarakan sesuatu tentang perubahan fisik dan kejiwaan yang dialami anak arti dan akibatnya bagi anak dan keluarga secara terbuka dan bersahabat.

Perlakuan yang demikian akan membantu terciptanya, anak-anak yang memiliki akhlak yang mulia, kepribadian dan tingkah laku yang baik, mencapai penidikan yang tinngi.


Tahap kedua, usia 10-14 tahun
Masa ini sedang disebut masa peralihan dan masa yang paling berbahaya. Pada umumnya diusia ini anak telah mencapai masa balighnya baik laki-laki maupun perempuan.

Bila pada masa ini anak kurang dipersiapkan, pengawasan dan pengarahan lemah, maka dikawatirkan anak dengan sangat mudah melakukan kesalahan yang fatal. Mulai dari ketertibatan dengan kenakalan remaja sampai kehamilan, narkotika dan terjangkit penyakit menular seksual atau mulai terlibat dalam perilaku seksual menyimpang.

10 hal yang perlu dilakukan
1.                  Usahakan agar anak jauh dari berbagai rangsangan seksual. Yang bisa diperoleh dari : tontonan, bacaan dan pergaulan.

Kita harus mewaspadai seluruh sumber ini tapi tetap dengan penuh kasih sayang
2.                  Pisahkan tempat tidur mereka. Misalnya anak laki-laki tidak lagi satu kamar tidur dengan anak wanita. Jika kamar tidumya tidak ada atau sempit, cobalah memisahkan kasurnya saja.
3.                  Hindari anak berada dalam satu selimut meskipun sama-sam anak laki-aki, atau sama-ama anak perempuan.
4.                  Perhatikan siapa kawan-kawannya dan dar keluarga bagaimana mereka berasal. Perhatikan kecenderuan-kecenderungan mereka.
5.                  Pergaulan antar saudara atau kerabat juga perlu kita perhatikan. Karena anak mulai turribuh, seumpama bunga mulai mekar, baik perempuan maupun laki-laki, sama saja.

Bukan tidak mungkin mereka yang baru berkembang ini menarik perhatian salah satu saudaranya. Mungkin paman, sepupu, bahkan setingkat kakek.
6.                  Bacaan dan juga meja belajarnya secara bijaksana perlu sesekali diperiksa agar kita bisa mengetahui bagaimana harus membimbing dan mengarahkannya. Menjaga lebih baik dari pada terlambat.
7.                  Kita juga perlu untuk membicarakan mengenai mode pakaian. Mana yang bisa ditiru mana yang tidak dan apa alasannya. Mengapa kita harus membeli pakaian yang bermerek terkenal?

Kita ajak anak bicara untuk menyadarkan mereka tentang beberapa hal, sebelum terpaksa memenuhi permntaan atau keinginan mereka.
o        Apakah harga diri kita akan jatuh kalau kita tak memakai pakaian dan sepatu dengan merek tertentu tersebut?
o        Kalau merek itu digunakan, apakah orang akan tahu?
o        Apakah kita akan bertambah cantik atau ganteng?
o        Apakah pantas kita harus mengeluarkan uang sebegitu banyak untuk membeli sepotong pakaian atau sepatu?
o        Siapa sebenarnya yang kita untungkan dengan mebelii barang-bamng denganmerek tertentu tersebut.
o        Tidakkah lebih baik bila uang tersebut digunakan untuk kepentingan lain yang lebih baik.
Pengarahan dalam hal ini sangat penting, agar apa yang dilakukan anak tidak menjadi kebiasaan.
Pada usia ini anak perlu disadarkan akan kenyataan sosial yang ada di sekitar kita. Misalnya tentang kerusakan moral, prostitusi, komunisme, zionisrrie dan aliran pemikiran yang serba boleh. Setelah mereka sadar maka berikutnya ingatkan dengan memberikan kepada mereka gambaran hakikat bahaya yang muncul yang bisa mengancam mereka, seperti:
Bahaya yang berkatian dengan kesehatan
Disebabkan oleh hubungan seks yang bebas seperti: penyakit kencing nanah, raja singa, kanker kelamin, kanker-kanker lainnya dan kematangan seksual dini. (lihat dan pelajan keterangan dalam buklet 4)

Behaya yang berkaitan dengan aspek psikis dan moral :
Berupa penyakit penyimpangan saksual, gila seks dan sebagainya.
Bahaya yang berkaitan dengan hal-hal yang social
Seperti: krisis keluarga, kezaliman terhadap janin dan anak karena anak digugurkan atau di aniyaya, putusnya hubungan kekeluargaan karena tingkah laku yang salah.
Bahaya ekonomi
Sulitnya mencari rejeki yang halal, pendapatan yang rendah dll
Bahaya agamis
Mudahnya orang berbuat zina, murtad melakukan aktivitas yang tidak bermakna, melakukan hal-hal yang haram dan lainnya, pergaulan buruk dan turunya nilai-nilai moral pada umumnya.
Setelah kita bantu anak untuk sadar apa yang terjadi di sekeliling kita dan kemudian kita peringatkan akan bahaya bahaya yang mengancam, terakhir adalah kita berusaha mengikat anak dengan ikatan keyakinan, pemikiran dan aktivitas-aktivitas fisik yang positif.
Terakhir, pada usia ini anak sudah mengalami baligh sehingga perlu diajarkan tata cara kewajiban-kewajiban yang berkaitan dengan balighnya tersebut seperti : mandi wajib.


Kesimpulan

Masa depan anak-anak kita terletak pada tangan mereka. Maka persiapkan lah mereka sedini mungkin.
·                     Mandi wajib adalah mandi yang dilakukan apabila anak perempuan dan anak laki laki bermimpi bersetubuh dan mendapatkan pakaian dalamnya basah dipagi hari.
·                     Apabila anak, laki-laki maupun perempuan tetapi ketika terbangun dari tidurnya tidak basah pakaian dalamnya, maka rnereka wajib mandi
·                     Apabila anak, laki laki maupun perempuan tidak bermimpi, tetapi ketika terbangun dari tidurnya menemukan pakaian dalamnya basah, rnaka mereka berkewajiban mandi.
·                     Keluarnya mani dari laki laki atau wanita kerena bersyahwat secara rahasia membuat mereka wajib
Cara Mandi Wajib
·                     Mulailah dengan niat: bahwa saya mandi wajib untuk membersihkan diri karena Allah
·                     Membaca bismillah
·                     Mulailah dengan membasuh kedua tangan dan kemaluan, hilangkan najis
·                     Berwudhu, seperti hendak salat kecuali kaki
·                     Alirkan air keseluruh tubuh dan rambut sampai kaki sekurang-kurangnya tiga kali
·                     Mencuci kedua kaki yang tidak terkena air
Ketika dalam keadaan tidak bersih
·                     Anak tidak boleh solat dan berpuasa
·                     Shalat yang hilang saat menstruasi bagi anak perempuan tidak diganti
·                     Tidak boleh memasuki mesjid
·                     Tidak boleh tawaf di ka’bah
·                     Tidak boleh berhubungan seksual bila istri sedang menstruasi
·                     Tidak boleh membaca Al Qur’an, kecuali untuk dzikir dalam hati, proses belajar mengajar, dan menghindarkan diri dari penyakit, atau ketika harus mengajukan dalil untuk menjelaskan suatu hukum agama.
Cara Tayammum

Bagaimana kalau tidak ada air, takut bartambah sakit jika memakai air, tidak ada penghangat tubuh , takut musuh, maka dibolehkan untuk tayammum.
·                     Niat untuk menghilangkan hadats kecil dan besar dengan tayammum sebab : misalnya tidak ada air.
·                     Membaca bismillah.
·                     Pukulkan kedua tangan ke jenis tanah yang suci. Seperti pasir, batu atau debu.
·                     Pukulan pertama untuk mengusap wajah
·                     Pukulan kedua untuk mengusap kedua tangan sampai batas kedua siku


Kesimpulan

Semua hal ini perlu diketahui anakkalau bisa ketika mereka masih berada pada masa pra pubertas. Sehinnga apabila mereka telah mencapai masa baligh, mereka telah mengetahui hukum yang berhubungan dengan naluri dan masa balighnya tersebut.





Tahap ketiga, usia 14-16 tahun
Penjelasan tentang fitrah dan naluri manusia tentang seks. Masa anak berusia 14 - 16 tahun ini disebut masa remaja. Saat ini sebaiknya kita sudah mulai memberi anak pelajaran tentang:
a.                   Fitrah dan naluri manusia tentang nafsu seks dan
b.                  segala sesuatu seputar etika mengadakan hubungan seksual yang halal dan suci sesuai dengan agama masing-masing.
“'Wah, ini pekerjaan berat!” tentu kita akan berkata beda. Karena kita tak terbiasa mengungkapkan hal-hal seperti ini dengan anak-anak kita. Masalahnya bukan hanya orang tua saja yang merasaberat tetapi arak pun mungkin akan malu-malu atau menolak untuk membicarakannya.

Ada bebempa hal panting yang dapat menibantu kita untuk menjelaskan masalah saks ini kepeda anak-anak kita:
·                     Bagaimana pun beratnya ini adalah kewajiban kita sebagai orang tua agar anak kita terselamatkan dari melakukan hal-hal yang salah dan berdosa.
·                     Kesulitan yang kita hadapi lni juga dialami oleh jutam orang tua lainnya di dunia. Marilah kita mencoba menjawab tantangan ini seolah-olah kita sedang dalam sebuah petualangan. Mungkin dangan begitu, bebannya terasa lebih ringan dan menantang!
·                     Masalah seks adalah bagian dari kegiatan rutin yang sangat panting dan kita lakukan sehari-hari. Sedemikian pentingnya, sehingga kita sangat mengenali apa yang sebaiknya dilakukan dan apa yang sebaiknya tidak.
·                     Agama apapun yang kita anut, masalah seks ini dibahas dengan rinci demi kesejahteraan dan keberlangsungan kehidupan keluarga. Mengapa kita sebagai orangtua perlu menjelaskan hal ini kepada anak-anak kita, karena pemberitaan dalam kitab suci kita masing, terumuskan secara sangat jelas.
Perlu diingat bahwa yang ingin kita jelaskan pada anak bukanlah semata-mata menerangkan bagaimana tata cara barhubungan suami istri, tetapi lebih luas dari pada itu. Yang menjadi tujuan kita adalah bahwa anak harus memiliki pemahaman yang dalam bahwa:
·                     naluri seks pada manusia itu diciptakan Allah untuk kelanjutan hidup manusia. Jadi naluri seks itu adalah rahmat Allah , sesuatu yang alami dan suci sehingga penyalurannya pun tidak bisa sembarangan. Ada kaidah hukum yang harus ditaati yaitu melalui perkawinan dengan tata caranya sendiri.
·                     Blia hubungan seksual itu dilakukan secara benar dalam perkawinan yang sah maka itu adalah suatu lbadah yang mandapat ganjaran atau pahala, sebailknya bila
·                     Melakukan hubungan seks bebas, semaunya, diluar perkawinan atau kaidah hukum lainnya, itu adalah perbuatan yang salah dan berdosa.
Dengan keterangan diatas tersebut bila anak kita tertarik dengan lawan jenisnya, dia harus kita peringatkan untuk berhati-hat, dan kitapun sebagai orang tua harus mewaspadai .

Untuk anak perempuan
·                     Ditahap ini dijelaskan sekali lagi tantang bagaimana sensitifnya bagian tubuh tertentu terhadap sentuhan, misalnya telapak tangan, pinggul, pinggang, leher dada dsbnya.

Tahap Keempat, Usia di atas 16 tahun

Masa ini disebut mesa pemuda. Pada masa ini sebaiknya anak diajarkan bagaimana cara menjaga kesucian diri, terutama jika anak belum mampu (dalam arti mental dan fisik) untuk melangsungkan pernikahan.

Bicarakan kepada anak kita yang sudah mencapai tahap ini untuk bisa mengatasi hasrat seksualnya dengan menyibukan diri misalnya banyak melakukan kegiatan fisik (oleah raga bela diri) atau kegiatan lain yang menuntut pikiran.

Dengan demikian, hasrat seksualnya sudah tersalurkan dengan berbagai kegiatan dan tidak sampai melakukan onani/masturbasi.
Mengenai Onani ini perlu dibicarakan juga secara terbuka dalam keadaan yang memungkinkan.

Jelaskan pada anak kita bahwa bahwa:
·                     Onani atau masturbasi itu sesuatu yang umtim dilakukan orang tetapi dilakukan sebagai : pintu darurat, yaitu kalau dorongan seksual sudah tak dapat dibandung lagi.
·                     Anak harus beruaha agar tidak erbiasa melakukan onani atau masturbasi, karena berakibat buruk terhadap perkembangan kejiwaannya. Anak akan merasa bersalah, berbeda dengan orang lain dan perasaan perasaan tidak pantas lainnya. Hal ini lama kelamaan akan mempengarh I sikap dan tingkah lakunya dalam berhubungan dengan omng lain.
Perlu juga bicara dengan anak secara berkala tentang persoalan yang dihadapinya sehubungan dengan minatnya terhadap teman lawan jenis atau yang sudah langsung menyangkut perjodohannya. Sehingga kita bisa mengikuti apa yang terjadi dan menibantu mereka dimana perlu.
Agar Anak tidak Mengalami Dorongan Seksual Terlalu Dini
·                     Ajarkan anak untuk minta izin masuk kekamar orang tuanya terutama di tiga wktu sebelum masuk salat subuh, setelah salat zduhur dan sesudah isya. Ini adalah pendidikan moral yang menjaga aanak untuk tidak melihat kegitan seksual orang tuanya.
·                     Memisahkan tempat tidur anak dari orang tuanya dan saudaranya. Saat anak akan mencapai masa baligh, anak akan menghadapi perubahan dirinya. Juga akan menghadapi gejolak dorongan seksualnya. Anak harus mendapakan pengendalian dari lingkungannya secara khusus. Salah satu caranya adalah memisahkan tempat tidur anak. Ada beberapa alternatif:
·                     Memisahkan anak pada kamar yang berbeda
·                     membelikan setiap anak tempat tidur
·                     anak tidur satu tempat tidur dengan saudaranya tetapi menggunakan selimut yang berbeda atau tidak perlu pakai tempat tidur, tapi kasumya dipisah. Anaknya yang tidurnya tidak dipisah
·                     Anak sebaiknya berpakaian yang yang sopan dan tidak memepertontonkan bagian tubuhnya serta tidak membeiarkan tubuhnya dengan mudah disentuh oleh orang yang tidak dikenal
·                     Anak harus merrasa bangga pada diri sendiri bila mereka bisa menjaganya dengan baik, tidak mudah meyerahanya untuk disentuh atau diraba orang lain.
·                     Hiridari untuk berdua-duaan, karena biasanya ditengah orang yang berdua itu ada syetan.. Jangan sampai membiarkan ada laki-laki yang rmnciumnya karena laki-laki biasanya akan mudah terangsang dengan hanya satu ciuman. Berbeda dengan anak perempuan. Dan mereka akan membujuk bahkan memaksa untuk melanjutkan ketahapan hubungan seks.. Bila anak sudah terangsang, sulit menghindarinya,
·                     Anak kita harus dibekali untuk bisa mengatakan 'tidak' terhadap bujukan dan rayuan untuk bercumbu atau menyerahkan kegadisannya. Katakan kita mangerti bahwa tontonan di TV atau desakan teman mendoromg anak untuk meniru. Tetapi sampaikan padanya bahwa banyak yang terjadi disekitar kita tersebut tidak benar dan tidak patut untuk dicontoh.
·                     Katakan pada anak, bahwa dia bisa melakukan apa saja dilepas pandang an dan pengawasan orangtua, jangan lupa ada Tuhan manyaksikannya
·                     Anak harus tahu berbagai resiko menikah muda atau punya anak diusia muda:
Secara Fisik:
·                     remaja belum siap sehingga banyak resiko yang akan diawali seperti pendarahan yang bisa manyebabkan kemtian
·                     bayi yang lahir sebelum waktunya (kurang dari 9 bulan) dan berat badan rendah (kurang dari 2,5 kilo gram)
Secara kejiwaan:
·                     Tidak mempunyai kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang memadai.
·                     Sebagian besar mengalami gangguan kejiwaan (tidak stabil) seperti rasa takut dan tertekan akan masa depan.
·                     Akan terlibat dalam rutinitas yang tak terputus dengan tanggung jawab yang besar dengan bekal yang terbatas.
Untuk anak laki-laki
·                     Jelaskan bahwa setelah baligh, anak laki-laki akan lebih mudah terangsang terutama ketika bertemu, berbicara dan bersentuhan dengan lawan jenisnya
·                     Ajarkan anak laki-laki untuk berpakaian sopan (hindari memakai celana panjang ketat atau celana pendek) dan sesuai dengan jenis kelaminnya (tidak berpakaian seperti anak perempuan). Tanamkan anak untuk tidak berdua-duaan dengan wanita karena khawatir tidak bisa menahan nafsu. Jangan mencoba-ooba mencium anak wanita. Karena satu ciuman bisa membuat anak laki-laki terangsang dan sulit untuk menahan untuk tidak melakukan hubungan seksual.
·                     Anak bisa melakukan apa saja dilepas pandangan dan pengawasan orang tua, tetapi jangan lupa ada Tuhan menyaksikannya.
·                     Anak harus merasa bangga pada diri sendiri blia mereka bisa tidak terbawa arus pacar-pacaran apalagi sampai melakukan seks bebas
·                     Anak harus dibekali keterampilan untuk bisa menahan dorongan seksualnya dengan penanaman keimanan. Katakan kita mengerti bahwa tontonan di TV atau desakan teman mendorong anak untuk meniru. Tetapi sampaikan bahwa banyak yang terjadi disekitar kita tersebut tidak benar dan tidak patut untuk dicontoh.
·                     Anak harus tahu berbagai resiko menikah muda atau punya anak diusia muda:
o        Belum mempunyai pekerjaan untuk bisa memenuhi kebutuhan pokok keluarga sehingga akan menghasilkan generasi yang lemah (lemah mental dan kurang gizi)
o        Tidak mempunyai kesempatan untuk memperoleh pendiriikan dan keterampilan yang memadai yang dibutuhkan untbk menjalani kehidupan di masa yang akan datang dan siap untuk menjadi istri/suami atau ayah dan ibu.
o        Akan terlibat dalam rutinitas yang tak terputus dengan tanggung jaweb yang besar dengan bekal yang terbatas.
Hal hal lain yang perlu disampaikan kepada anak, khususnnya mengenai etika seks, bisa dilakukan dengan mengacu pada pelajaran tentang hal ini berdasarkan aturan agama masing masing, yang terlalu panjang bila diuraikan dalam buku ini.

Dorongan seksualnya akan jauh lebih cepat berkembang dibanding denganyang dipisahkan tidurnya.
·                     Larangan tidur tengkurap
Tidur dalam posisi terngkurap dapat menimbulkan dorongan syahwat yang tidak terasa pada awalnya. Namun bila anak dibiarkan tidur tengkurap, secara tidak sadar dia akan mencari posis yang menurut syahwatnya m4enyenangkan. Lagipula, tidur tengkurap dari siskesehatan banyak menimbulkan penyakit. Maka jika orang tua melihatnya anaknya tidur tengkurap ubahlah posisinya.
·                     Membiasakan anak menundukan pandangan dan menutup aurat.
Mata bagi anak adalah jendela untuk melihat dunia luar diseitarnya. Apa yang dilihat oleh mata akan dilihat dalam pikiran dan jiwanya dengan cepat. Langsung diterima dengan daya ingat yang sangat kuat. Menjaga anak-anak dari hal-hal yang tidak baik untuk dilihat merupakan salah satu pendidikan moral bagi anak. Anak menjadi terjada dari hal-hal yang buruk dan akn diingatnya sampai besar.



Yang Perlu Diingat-Ingat
·                     Ketika kita menjelaskan kepada anak akan bercerita bahwa ia sudah tahu. Jangan dipotong penjelasanya, dengarkan saja sambil dilihat apakah ada informasi yang salah. Berikan penghargaan pada informasi yang benar dan perbaiki dengan lembut kesalahannya.
·                     Dalam membicarakan masalah baligh ini hendaknya kedua orang tua terlibat. Orang tua harus merundingkan: pembagian tanggung jawab, siapa menjelaskan apa, pada siapa (anak-laki-laki atau perempuan, dan kapan?
·                     Mengenai menstruasi yang paling penting informasi yang harus dimengerti anak adalah bahwa ketika melihat tanda-tanda darah dicelana dalam, jangan panik. Jika anak jauh dari rumah (isekolah, misalnya) cobalah untuk meminta pembalut pada teman atau membeli di warung sekolah. Kalau tidak ada gunakan tisu biasa.
·                     Tekankan kepada anak, pentingnya memberitahu orang tua jika ada tanda-tanda keluar darah di celana dalam ataub keluar pipis atau ketika anak pertama kali mengalami mimpi basah.
·                     Bagi anak perempuan ajarkan mereka membersihkan darah yang ada di pembalut (mungkin anak masih jijik). Ajarkan untuk mencuci dan meghilangkan kotorannya sampai bersih. Setelah bersih darahnya digulung kemudian di bungkus dan buang ketempat sampah. Jangan dilubang WC karena bisa membuat mampet. Juga ajarkan mencuci celananya kalau perlu direndam terlebih dahulu.
·                     Praktekan bersama mandi janabat (mandi besar) beersama anak setelah mendapatkan haid pertama atau mimpi basah. Buatlah anak mengerti bahwa mandi besar bukan sekedar mandi keramas tapi meratakan air dari ujung rambut sampai ujung kaki.

Kalau Anak Gadis Bertanya
Tanya
Kenapa perempuan harus haid ?
Jawab

Setiap wanita dilahirkan dengan sejumlah telur (seperti ayam sebagai calon anak)) di dalam indung telurnya, ketika mencapai usia baligh, remaja akan mengeluarkan telur kurang lebih setiap dua puluh empat hari sekali.

Telur ini akan keluar dan berjalan menuju kandungan. Kandungan mempersiapkan diri dengan menebalkan dindingnya. Terdiri dari darah dan cairan lainnya.
Jika telur dibuahi oleh sperma (dari laki-laki) melalui pesetubuhan antara laki-laki dan wanita maka telur akan berubah menjadi calon bayi. Tapi jika telur yang matang tidak dibuahi maka dinding yang tadi menebal menjadi luruh atau ahancur dan keluarlah darah yang kita sebut darah haid.
Jadi haid menunjukkan bahwa kita adalah wanita yang sehat yang punya telur yang jika dibuahi bisa menghasilkan anak.

Tanya

Berapa banyak darah yang keluar ?
Jawab

Jumlah darah yang paling banyak pada hari-hari pertama haid. Jumlah keseluruhan darah yang keluar tidak lebih dari setengah cangkir atau empat sampai enam sendok makan. Sisanya adalah cairan-cairan lain dari dinding rahim. Cairan ini yang kadang-kadang membuat darah menjadi agak kecoklat-coklatan.


Tanya :
Apakah masih bolhe berolah raga atau main keluar rumah ?
Jawab :

Tidak ada alasan untuk merubah kegiatan kita sehari-hari pada saat kita haid. Kita boleh mandi , lari, latihan berenang dn bermain tanpa harus ketakutan. Cuma kita boleh tidak mengerjakan salat dan puasa selama haid.

Tanya :

Apakah haid itu sakit ?
Jawab

Beberapa wanita paling-paling hanya merasakan pegal-pegal di sekitar pinggul dan merasa sedikit kaku diperut bagian bawah selama haid. Tapi dengan olah raga ringan biasanya bisa mengurangi rasa tidak nyaman selama haid. <

Tanya :

Apakah saya akan dapat haid seumur hidup ?
Jawab :

Wanita tidak haid saat hamuil. Dan akan terus mengalami haid sampai usianya kurang lebih mengalami haid sampai usinya kurang lebih puluh tahun. Wanita yang sudah tidak mengalami haid. Namanua wanita yang sudah mengalami menopause biasanya terjadi mulai usia 45 tahun sampai 55 tahun. Ada juga penyebab lain. Misalnya ketika kita sedang lelah, sedang banyak pekerjaan dan banyak pekerjaan dan sangat tertekan sehingga kita tidak mendapat haid. Katakan kepada anak “Jika kamu mengalaminya beritahu bapak dan ibu sehingga kita bisa ,mencari tahu sebabnya.
Kesimpulan

Ada juga wanita yang beberapa hari sebelum haid mengalami ketegangan atau gangguan perasaan. Biasanya menjadi perasaan. Biasanya menjuadi lebih peka. Gampang , marah malas dan cepat tersinggung. Hal ini terjadi karena perubahan di dalam tubuh yang membuat perasaan jadi tidak enak. Perasaan ini hanya hanya sementara dan menghilang setelah haid berlangsung.

Kalau anak Laki-laki Bertanya
Tanya:

Kenapa buningku bisa berdiri?

Jawab:

Ereksi adalah proses yang alami dan sedng terjadi tanpa kita mau seperti kita menguap. lni adalah bagian dari kedewasaan seorang laki-laki. Selama remaja, kemaluan anak laki-laki menjadi lebih sensitif dan sedang terjadi ereksi, kadang karena alasan yang tidak jelas. Mungkin kejadian ini memalukan tapi ini biasa terjadi pada setiap orang. Secam umum, ereksi terjadi karena:

·                     kita melihat yang terangsang. Darah akan mengisi penis sehingga menjadi besar
·                     ketika tidur, biasanya adanya sperma yang bertumpuk
·                     saat ginjal penuh dengan air kencing sehinggga menekan penis. Ereksi seperti ini terjadi pada anak bayi laki-laki sampai dewasa. Bangun dengan ereksi karena akan buang air kecil.


Tanya:

Apakah mimpi basah?

Jawab:

Mimpi basah terjadi bila kamu mengeluarkan sperma ketika kamu tidur. lni adalah cara laki-laki mengeluarkan sperma. Dan ini biasa terjadi pada setiap orang. Jika anak menemukan dirinya mimpi basah maka katakan tdak usah panik. Lepaskan sprei dari tempat tidur dan gantilah piyama, ajarkan anak untuk mencucinya terpisah dengan pakaian lain. Jangan merasa malu. Karena bapak dan ibu senang jika hal ini teladi berarti putra bepak dan ibu telah tumbuh dewasa.
Wallahu A’lam.

No comments: