Sejarah
kegemilangan maupun sejarah kelam yang pernah dialami umat-umat terdahulu.
Karena pada dasarnya sejarah dapat dijadikan sebagai barometer bagi kita untuk
menatap masa depan sekaligus sebagai pelajaran berharga untuk tidak melakukan
kesalahan yang pernah dilakukan orang-orang terdahulu. Salah satu kejadian
mengerikan yang pernah terjadi dalam sejarah umat manusia adalah dihancurkan
serta dimusnahkannya kaum Nabi Luth As. Kaum yang dikenal dengan kaum Sodom itu
memang memiliki perilaku yang amat hina, yaitu penyuka sesama jenis. Kejadian
mengerikan itu digambarkan di dalam Alquran Surat Hud ayat 82:
فَلَمَّا جَآءَ أَمْرُنَا جَعَلْنَا عَـٰلِيَهَا
سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهَا حِجَارَةً مِّن سِجِّيلٍ مَّ نضُودٍ
“Maka
tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke
bawah (kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang
terbakar dengan bertubi-tubi”.
Bagi orang
yang beriman dan berakal sehat, tentu akan meyakini bahwa kisah-kisah dalam Alquran merupakan sebuah
fakta historis yang nyata dan tidak terbantahkan adanya. Azab mengerikan yang
Allah timpakan kepada kaum Sodom tentu bukan tanpa sebab. Ironisnya,
benih-benih kerusakan kaum Sodom itu kini mulai ditumbuhkan lagi lewat sebuah
gerakan yang disebut LGBT. Sebuah gerakan massiv dan sistematis yang berupaya
untuk meracuni masyarakat untuk melangkah mundur dengan melakukan apa yang
dilakukan oleh kaum Luth. Gerakan yang tekesan memaksakan hawa nafsu mereka,
padahal isu HAM adalah senjata utamanya.
Bahkan di
tahun 2004 lewat sebuah buku berjudul “Indahnya Kawin Sesama Jenis”, dikatakan
bahwa orang yang menolak perkawinan sesama jenis tidak layak hidup di dunia.
Perkataan mereka sejatinya cukup mudah untuk dibantah. Secara rasional apabila
orang yang menolak perkawinan sejenis dianggap tidak layak hidup di dunia, lalu
mengapa justru Allah memusnahkan kaum Luth yang mereka itu adalah penyuka
sesama jenis tanpa tersisa sedikitpun? Maka siapakah sebenarnya yang tidak
layak berada di dunia?
Azab yang
ditimpakan kepada kaum Luth merupakan kejadian luar biasa dalam sejarah umat
manusia. Kota Sodom
yang dahulu
menjadi surganya para penyuka sesama jenis, kini telah tiada untuk selama-lamanya
bak ditelan bumi. Tidak ada seorangpun dari penduduknya yang luput dari azab
mengerikan itu. Hal ini menegaskan bahwa Allah sama sekali tidak menghendaki
penyakit dan pelaku LGBT menyebar luas di muka bumi. Hal itu tentu sangat
bertentangan dengan akal sehat dan fitrah manusia. Tidak mengherankan jika
Allah memusnahkan kota Sodom beserta penduduknya dalam waktu sekejap.
Perlu
diketahui, dari hasil penelitian para arkeolog, disebutkan bahwa hancurnya kota
Sodom disebabkan oleh guncangan gempa dahsyat yang disertai letusan gunung yang
ada di dekat kota tersebut. Pada dasarnya kota itu memang berada di daerah
rawan gempa dan berada dekat dengan gunung berapi aktif di kala itu.
Sudah
merupakan rahasia umum bahwa secara geografis letak negeri ini mirip dengan
kota Sodom di masa silam. Yaitu sama-sama berada di daerah dengan potensi gempa
yang tinggi serta banyak terdapat gunung berapi aktif. Maka sadarlah wahai
manusia sebelum Allah murka, hendaknya segera bartaubat kepada-Nya. Karena azab
bagi para penyuka sejenis tidak hanya di dunia saja. Di akhirat pun mereka akan
dituntut pertanggungjawaban dari apa yang mereka perbuat di dunia. Kita wajib
mengambil ibrah dari azab yang ditimpakan kepada kaum Luth. Karena
setiap saat bisa saja Allah mengguncang negeri ini dengan gempa dahsyat. Selain
itu di saat bersamaan sangat mungkin terjadi letusan gunung berapi secara
serentak yang dapat menghancurkan dan melenyapkan negeri ini beserta
penduduknya dalam sekejap. Persis seperti yang terjadi pada kaum Sodom di masa
lampau. Jangan sekali-kali meremehkan perbuatan munkar yang dapat mendatangkan
azab dunia. Karena itu semua bagi Allah amatlah mudah. Wallau a’lam.
No comments:
Post a Comment